Pages

Sunday, 4 September 2016

BK di Sekolah-Karakteristik Remaja SMA dan Permasalahannya

LAPORAN HASIL ANALISIS KARAKTERISTIK PADA REMAJA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN PERMASALAHANNYA

Oleh:
1.      Aisyah Septia Murni             (1413041002)
2.      Dwi Kurniawan                    (1413041024)
3.      Mediati Firdausa                   (1413041049)
4.      Ulfa Mia Lestari                    (1413041075)

Dosen Pengampu:
Drs. Giyono, M.Pd.


Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung
2015

Karakteristik Anak Usia SMA
Karakteristik anak usia SMA dapat dilihat dari beberapa segi perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan sosial, perkembangan perilaku, dan perkembangan fisik.
1. Perkembangan Kognitif Usia SMA
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya.
2. Perkembangan Emosi Usia SMA
Pada masa ini, tingkat karateristik emosional akan menjadi drastis tingkat kecepatannya. Gejala-gejala emosional para remaja seperti perasaan sayang, marah, takut, bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu dicermati dan dipahami dengan baik.
Umumnya remaja SMA tidak mau dikatakan sebagai anak-anak tapi jika mereka disebut sebagai orang dewasa, mereka secara riil belum siap menyandang predikat sebagai orang dewasa. Sebagian besar remaja mengalami ketidak stabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola prilaku baru dan harapan sosial yang baru. (Hurlock, 2002 :213).
3. Perkembangan Sosial Usia SMA
Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat pribadi, minat, nilai-nilai, maupun perasaannya. Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (teman sebaya).
Seseorang remaja dapat mengalami sikap hubungan sosial yang bersifat tertutup sehubungan dengan masalah yang dialami remaja. Keadaan atau peristiwa ini oleh Erick Erickson (dalam Lefton, 1982: 281) dinyatakan bahwa anak telah dapat mengalami krisis identitas diri dan konsep diri seseorang adalah sesuatu yang kompleks.
4. Perkembangan Perilaku Usia SMA
Pada perkembangan perilaku pada masa SMA, remaja akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang.
5. Perkembangan Fisik Usia SMA
Menut Seifert dan Hoffnung (1994), perkembangan fisik meliputi perubahan-perubahan dalam tubuh (pertumbuhan otak, sistem syaraf, dan lain-lain), dan perubahan dalam cara-cara individu dalam menggunakan tubuhnya, serta perubahan dalam kemampuan fisik. Pada usia anak SMA terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Tidak hanya pada nggota tubuh tertentu tetapi juga proporsi tubuh yang semakin besar. Pada perkembangan seksualitas anak SMA ditandai dua ciri, yaitu seks primer dan seks sekunder.



Permasalahan yang Dihadapi Anak Usia SMA

Berikut ada beberapa masalah yang sering muncul pada anak usia SMA, diantaranya yaitu:
1.     Tawuran
Tawuran terjadi didindikasikan oleh beberapa faktor yaitu faktor emosi, dan sosial.
a.    Emosi pada usia remaja SMA masihlah sulit terkendali (labil). Remaja yang mudah dikompori oleh temannya maka dia akan mudah terpancing emosinya.
b.    Sosial, pada usia SMA anak cenderung memihak kelompok atau teman dan membela temanya tersebut saat berkelahi dengan orang lain.
2.    Menyendiri
Seorang anak yang menyendiri biasa diinddikasikan oleh faktor emosi, sosial dan kognitif anak tersebut.
a.    Emosi, perasaan menyendiri muncul karena anak merasa berbeda dengan lingkungan sekitarnya dan tidak sesuai dengan dirinya.
b.    Sosial, anak tidak mau membuat hubungan baik dengan orang di sekitarnya karena beberapa hal biasanya karena fisiknya yang tidak seperti anak atau teman sebayanya, hobi yang berbeda, atau memiliki kelebihan dan kekurangan yanng tidak dimiliki teman sebayanya.
c.    Kognitif , dari segi ini anak merasa pintar, tidak mau membaur dengan orang yang tidak sejalan.
3.    Genk
Permasalahan ini muncul pada anak dapat diinddikasi oleh faktor sosial dan kognitif
a.    Sosial, ketika anak menemukan orang-orang yang mudah berinteraksi dengannya dan sependapat, maka dia akan masuk dalam kawanan orang-orang tersebut. Mereka yang telah tergabung menjadi suatu genk cenderung mencari lawan kumpulan lainya yang kemudian terjadinya tawuran.
b.    Kognitif, ketika anak menemukan orang-orang yang mempunyai tingkat berpikir yang sama dengannya maka dia akan membentuk suatu kelompok yang  biasanya dijadikan sarana belajar dan bertukar pikiran antar sesamanya.
4.    Narkoba, Miras, dan Seks bebas
Masalah ini merupakan masalah yang cukup serius yang terjadi dikalangan anak SMA. Masalah ini terjadi diindikasikan dari faktor sosial, emosi, kognitif, dan perilaku.
a.    Sosial, biasanya hal ini dilakukan untuk mencari perhatian, dan tidak mendapat perhatian dari lingkungan terdekat (keluarga).
b.    Emosi, anak selalu merasa tertekan dan melampiaskan perasaan tertekannya dengan narkoba dan miras.
c.    Kognitif , akibat tekanan anak menjadi berpikir pendek, sempit, mudah/cepat dipengaruhi.
d.   Perilaku,  akibat film porno pikiran anak terpenuhi oleh pikiran kotor yang mendorong dia untuk melakukan tindak asusila.
5.    Melanggar peraturan sekolah
Walaupun masalah ini tergolong masalah yang umum namun harus dicegah dan dihindari. Karena, dapat berdampak buruk dikemudian harinya berkenaan dengan kedisipinan. Masalah ini biasa terjadi diindikasikan kerena faktor yakni sosial, kognitif dan perilaku sehingga menyebabkan:
a.    Sosial, mengatasnamakan sahabat yang kemudian membuat dia ikut-ikutan teman dan mudah dipengaruhi.
b.    Kognitif, anak menjadi lebih berpikir pendek dan kurang mempertimbangkan apa dampak setelah dia melakukan pelanggaran tersebut

Perilaku, biasa terjadi karena anak mencari perhatian orang lain agar mudah dikenal.

No comments:

Post a Comment