PROBLEM
SOLVING
Masalah Sulit
terbuka dengan orang tua
Isnayni Fatimatuz Zahrah atau
Zahra adalah individu yang berasal dari keluarga yang berwatak keras. Ia
cenderung lebih sering mendapat tekanan dari orang tuanya dan kurang diberi
kebebasan dalam pergaulan. Sehingga, terkadang ia lebih suka berbohong untuk menutupi
masalahnya dari orang tuanya. Padahal, seharusnya orang tuanya mengetahuinya.
Contohnya, saat ia dirampok uang. Karena tidak berani berterus terang dengan
orang tuanya, ia memilih diam dan menjual handphone-nya
untuk mengganti uang tersebut.
Berikut beberapa tahapan untuk
membantunya menyelesaikan kekurangterbukaannya ini pada orang tuanya.
1.
Memahami Pribadinya
Pribadi Zahra yang tertutup hampir mirip dengan saya. Saya
kurang bisa terbuka pada orang lain, apalagi harus berbicara secara terus
terang pada seseorang yang saya tuju dengan bicara langsung. Maka saya lebih
dapat memahami pribadinya.
2.
Menceritakan Pengalaman
Pribadi
Meskipun tanpa bicara langsung, saya masih bisa berterus
terang pada seseorang dengan cara berterus terang. Saya mengambil contoh ketika
saya bertengkar dengan kakak saya. Kemudian masalah selesai setelah saya
menulis surat pada kakak saya mengenai apa yang saya rasakan dan minta maaf
lewat tulisan. Setelah mendengar cerita saya, Zahra merasa tertarik untuk
melakukan hal yang sama pada orang tuanya.
3.
Memulai Menulis Surat
Zahra akan menanyakan bagaimana ia harus memulai menulis
surat tersebut. Kemudian, saya memintanya untuk menulis apa saja masalahnya dan
apa yang ia rasakan. Semua yang ada dalam benaknya saya minta ia untuk menuliskan
semuanya tanpa terkecuali.
4.
Menanyakan Perasaannya
Selesai menulis surat, saya akan menanyakan bagaimana
perasaannya. Apakah semuanya sudah ia tuliskan di dalamnya dan apakah ia mulai
merasa lega? Hingga langkah selanjutnya ia harus punya keberanian untuk
memberikanya pada orang tuanya agar perasaannya lega seluruhnya.
5.
Memberi Tanggapan Akhir
Setelah Zahra selesai dengan suratnya, pastinya akan ada
reaksi dari orang tuanya. Awalnya mungkin ia dimarahi. Tapi, paling tidak ia
mendapat nasehat dan solusi dari masalahnya dari orang tuanya. Orang tuanya jadi
lebih memahami ketidaknyamanan Zahra atas tekanan mereka selama ini. Meskipun
masih sering diawasi, paling tidak tekanan orang tuanya tidak separah
sebelumnya. Maka saya akan memberinya pilihan, bagaimana rasanya ketika terbuka
pada orang tuanya? Apakah ia akan tetap memilih tertutup dan sering berbohong
pada orang tuanya, atau dimarahi sebentar tapi mendapat solusi tanpa harus
berbohong?
No comments:
Post a Comment