Pages

Sunday 4 September 2016

Membaca Sastra

Rumusan masalah:
Apakah topik yang dibahas dalam sebuah puisi?

Tujuan:
1.      Mengetahui topik dalam puisi.
2.      Mengetahui unsur-unsur yang terdapat dalam puisi tersebut.
Landasan teori:
Sastra merupakan karya imajinatif yang artinya merupakan bagian dari sebuah keindahan dalam suatu seni. Sastra bisa dinikmati oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Puisi adalah salah satu contoh dari sastra. Puisi merupakan sebuah imajinasi yang didapat dari sebuah kesadaran manusia baik berupa pengalaman atau pun sebuah gagasan, dan disusun menggunakan pilihan kata atau bahasa berirama dan mengutamakan kualitas estetikanya untuk tambahan.
Pembahasan:
Dalam laporan ini penulis mengambil contoh puisi yang terdapat dalam buku membaca sastra karya Meliani Budianta. Berikut puisi tersebut.
Dicengkramnya tebing dengan tekukan jemari
Dekat dengan mentari, di pulau-pulau sunyi
Dikelilingi langit biru, ia berdiri

Jauh di laut merangkak, berkerut
Disorot dinginnya matanya, dari atas tembok batu
Dan bagaikan kilat, ia jatuh

Berdasarkan puisi di atas, penulis mengambil kesimpulan bahwa, topik yang dibahas dalam puisi tersebut adalah pohon kelapa yang tumbuh di pantai. Hal ini dijelaskan dalam setiap baris dari puisi tersebut.
Baris pertama: Dicengkramnya tebing dengan tekukan jemari. Hal ini menjelaskan sebuah pohon kelapa yang tertanam di dekat tebing. Dahan-dahannya yang seolah seperti jemari terlihat dari kejauhan seperti mencengkeram tebing tersebut.
Baris kedua: Dekat dengan mentari, di pulau-pulau sunyi. Baris ini menjelaskan tinggi dari pohon kelapa itu sendiri yang seolah terlihat berdekatan dengan matahari dan kebanyakan, pohon kelapa itu tumbuh di pinggir pantai yang sunyi dari peradaban.
Baris ketiga: Dikelilingi langit biru, ia berdiri. Baris ini pun jelas mengungkapkan pohon kelapa yang menjulang tinggi ke langit luas.
Baris keempat: Jauh di laut merangkak, berkerut. Baris ini menjelaskan akar dari pohon kelapa itu yang menjalar hingga ke dalam lautan.
Baris kelima: Disorot dinginnya matanya, dari atas tembok batu. Baris ini menjelaskan saat kita mengamati pohon kelapa tersebut dari kejauhan, buah kelapa tersebut akan terlihat mengkilap terkena pantulan sinar matahari.
Baris keenam: Dan bagaikan kilat, ia jatuh. Baris ini menjelaskan ketika ada sebuah buah kelapa yang jatuh, pastilah akan sangat cepat buah itu jatuh ke tanah.

Kesimpulan:
Puisi tersebut menggunakan bahasa konotasi atau makna yang tidak sebenarnya. Puisi tersebut menjelaskan sebuah pohon kelapa yang berdiri tegak di dekat tebing di pantai.

Daftar pustaka:
Isnan, Faisal. “Perbedaan Sastra dengan Nonsastra”. 08 Desember 2012
http://bahasa.kompasiana.com/2012/12/08/pebedaan-sastra-dengan-nonsastra-515203.html

Iffredista, Ghazali Kareem. “Pengertian puisi dan Jenisnya”. 25 September 2014
http://www.kutembak.com/2013/09/pengertian-puisi-dan-jenisnya.html

No comments:

Post a Comment